Skip to main content

Iklan

Iklan

Nadi Kampus

SAJAK: 'Jambatan'

Anggaran Waktu Membaca:
SAJAK: 'Jambatan'

Gambar hiasan. (Gambar: Dan Asaki/Unsplash)

Di sini rumahku berada
Di sana rumahnya berada
Kedalaman memisahkan kita
Kejauhan memisahkan kita
Namun aku berharap dapat mengenalnya
Bermula dari satu surat pendek
Satu surat panjang
Hingga segala perasaan dan fikiran

Ingin diriku mengenalnya lebih dalam
Tanganku terhulur ke arahnya
Sejauh yang ku boleh
Tetapi rasanya tidak cukup

Hari demi hari
Satu demi satu papan kayu ku letakkan
Membangun sebuah jambatan
Makin lama makin panjang
Makin dekat jarak kita

“Dek.. dek.. dek…”
Setiap langkahku begitu terasa
Detak jantungku terdengar nyaring
Mataku tertuju kepada rumahnya

Satu lagi!
Hampir aku bisa melintasi jurang ini
Kretek…kretek…PRAK!
Kayu-kayu di jambatan tidak kuat menahan diriku
Diriku terjatuh ke bawah
Tebing yang dalam
Kedalaman yang sedalam-dalamnya
Kegelapan yang gelap gelita

“Tolong! Tolong!”
Jeritanku sia-sia
Diriku terlalu jauh di dalam tebing
Terlalu terpaku untuk melintas
Aku terlupa masa
Terlupa segalanya butuh masa
Terlupa segalanya perlu pemikiran
Terlupa segalanya perlu perasaan

CETUSAN KARYA:
Sajak ini adalah sentuhan ilham Joshua Sumarlin dari Institusi Raffles.
Sumber : BERITA Mediacorp/nk
Anda suka apa yang anda baca? Ikuti perkembangan terkini dengan mengikuti kami di Facebook, Instagram, TikTok dan Telegram!

Ikuti perkembangan kami dan dapatkan Berita Terkini

Langgani buletin emel kami

Dengan mengklik hantar, saya bersetuju data peribadi saya boleh digunakan untuk menghantar artikel dari Berita, tawaran promosi dan juga untuk penyelidikan dan analisis.

Iklan

Lebih banyak artikel Berita

Iklan