Skip to main content

Iklan

Iklan

Dunia

358 titik panas kebakaran selaputi Sumatera

Sebanyak 358 titik panas iaitu penanda awal kebakaran hutan dan tanah dikesan pada Isnin (2 Sep) pagi di wilayah Pulau Sumatera.

Anggaran Waktu Membaca:
358 titik panas kebakaran selaputi Sumatera

Tasik Toba yang merangkumi 1,707 kilometer persegi Utara Sumatera. (Gambar: GOH CHAI HIN / AFP)

Diterbitkan : 02 Sep 2019 09:38PM Dikemas Kini : 02 Sep 2019 09:42PM

PEKANBARU, ANTARA: Sebanyak 358 titik panas iaitu penanda awal kebakaran hutan dan tanah dikesan pada Isnin (2 Sep) pagi di wilayah Pulau Sumatera. Demikian menurut perangkaan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menurut Stesen BMKG Pekanbaru, data satelit Terra Aqua pada jam 6.00 pagi waktu tempatan menunjukkan titik panas di Pulau Sumatera paling banyak dikesan di wilayah Riau dengan 150 titik disusuli wilayah Jambi dengan 103 titik dan Sumatera Selatan dengan 67 titik.

Titik panas juga dilihat di wilayah Lampung (12), Bangka Belitung (2), serta satu titik masing-masing di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau.

Di Riau, titik panas paling banyak dilihat di daerah pesisir seperti Kabupaten Rokan Hilir (49), Bengkalis (25) dan Kepulauan Meranti (16). Titik panas juga disaksikan di Indragiri Hilir (tiga), Kabupaten Pelalawan (30), Indragiri Hulu (13), Kampar(2), serta satu masing-masing di Kuansing dan Siak.

Dari 150 titik panas yang dilihat di wilayah Riau, 107 di antaranya merupakan titik api dengan sebaran meliputi wilayah RokanHilir (37), Pelalawan (23), Bengkalis (21), Meranti (13), IndragiriHulu (9), IndragiriHilir (3) dan Kuansing (1).

Pada hujung bulan lalu, kebakaran hutan dan tanah sudah mereda berikutan turunnya hujan di Riau.

Wakil Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Riau Edwar Sanger menyatakan jumlah titik panas Riau kembali meningkat sejak 1 September ketika satelit mengesan 179 titik panas di wilayah tersebut.

Pada 1 September, kabut asap kembali menyelaputi wilayah Riau seperti Pekanbaru, Dumai, Rokan Hilir, Siak dan Bengkalis dengan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dalam kategori sedang hingga berbahaya.

Sesetengah warga kota Pekanbaru pada Isnin pagi terhidu bau asap yang menyelimuti kota.

"Subuh tadi ketika buka pintu sudah tercium bau asap dari luar," kata Uluan, 45 tahun, seorang warga Pekanbaru.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karhutla yang terjadi di Riau sejak Januari 2019 sudah mencakup kawasan seluas 30,000 hektar.

Dalam pada itu, badan mengurusan bencana daerah Kepulauan Bangka Belitung menyatakan ia mengesan sebanyak 138 titik panas.

Titik panas tersebut dijangka akan terus meningkat hingga November tahun ini atau semsa kemuncak musim kemarau daerah itu.

Menurut agensi itu, titik panas yang dikesan pada Ogos tahun ini mencapai 97 titik atau peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan bulan Julai, iaitu sebanyak 22 titik panas.

Peningkatan tersebut berlaku kerana kemarau yang lebih panjang dan kering di kawasan tersebut. 

Sumber : Bernama/FZ/fz
Anda suka apa yang anda baca? Ikuti perkembangan terkini dengan mengikuti kami di Facebook, Instagram, TikTok dan Telegram!

Ikuti perkembangan kami dan dapatkan Berita Terkini

Langgani buletin emel kami

Dengan mengklik hantar, saya bersetuju data peribadi saya boleh digunakan untuk menghantar artikel dari Berita, tawaran promosi dan juga untuk penyelidikan dan analisis.

Iklan

Lebih banyak artikel Berita

Iklan